Untuknya
Ketika aku mengorbankan sesuatu untuknya,
Jauhnya jarak dari rumah hanya untuk bertemu dengannya,
Pikiranku terus memikirkannya,
Mataku sudah tak tahan ingin melihatnya,
Telingaku rindu dengan suara lembutnya,
Akupun menunggu dengan hati senang akan bertemu denganya,
Namun takdir merubahnya,
Alam tak merestuiku denganya,
Menurutnya mahluk lain lebih berharga baginya,
Hati risihnya membuat ku membiarkannya,
Hanya dengan tatapan sejenak dan hanya mata yang sudah tak merindukannya,
Walaupun hati terluka tapi aku terus mendukungnya,
Pikiranku sudah tak tahan dan terus berpikir meninggalkannya,
Telingaku sudah merasa asing dengan suaranya,
Meskipun mata melihatnya tapi ia malah meneteskan air mata atas kepergiannya,
Hatiku yang tak berdaya atas kesakitannya,
Tak mungkin ada orang yang menggantikannya,
Hati sudah tak bisa menerima orang baru karena takut menyakitinya,
Jiwa dan raga sudah tak tahan dengan kondisinya,
Di saat ia pergi langkah demi langkahnya hatiku tersayat dengan sangat sakitnya,
Mata kiri yang mendahului menjatuhkan air matanya,
Menandakan suasana hati yang terhubung dengan air matanya,
Hati tak ikhlas namun terpaksa mengikhlaskannya,
Ingin berhenti sejenak dan kembali lagi baginya,
Tapi kehadiranku mungkin mengganggu baginya,
Yang membuat dia berubah mungkin karena kesalahan ku kepadanya,
Namun aku tak merasakan kesalahanku tapi aku terus meminta maaf kepadanya,
Meminta maaf tanpa alasan sering kulakukan deminya,
Entah apalagi yang akan kulakukan untuk kedepanya....
Hal tersebut terjadi dalam hidupku penulis😭
BalasHapus